Senin, 23 November 2009

PENTINGNYA SOPAN SANTUN

Menurut saya sopan santun itu sangat penting karena dengan kita bersikap sopan dimanapun kita berada, orang lain pasti akan menghormati kita. Dari kecil saya sudah diajarkan bersikap sopan santun oleh orang tua saya, terutama jika ada tamu atau saudara saya datang ke rumah saya, saya harus bersikap sopan terhadap mereka. Sopan santun itu sendiri bukan hanya dilihat dari sikap atau perbuatannya saja, tapi juga dari perkataan kita terhadap orang lain. Bagi saya orang lain akan lebih respect terhadap kita jika kita mempunyai sikap yang baik. Sekalipun saya di lingkungan yang bersikap santai, seperti berkumpul dengan teman-teman, tetap saja saya harus bisa bersikap sopan dengan menyesuaikan situasi yang ada. Jangan sampai ada kata-kata atau sikap saya yang tidak berkenan di hati teman-teman saya.
Apalagi jika saya berada di lingkungan yang mengharuskan saya bersikap sopan santun, seperti saat berada di rumah pun sopan santun itu sangat diperlukan terutama jika saya berhadapan dengan orang tua dan kakak saya.

Sopan santun dapat ditunjukkan dengan kita bersikap ramah, berkata sopan dan santun, serta mempunyai tatakrama yang baik. Dari hal-hal itu juga akan mencerminkan kepribadian kita. Dari sopan santun itu sendiri terdapat manfaat yang sangat penting bagi diri sendiri, seperti secara tidak langsung dengan kita menunjukkan sikap yang sopan, kesan pertama yang kita dapatkan adalah orang lain akan membalas dengan bersikap sopan juga dan mereka jadi lebih menghargai kita. Dengan begitu, kita jadi mempunyai banyak teman dan merasa disegani. Selain itu, manfaatnya bagi orang lain juga akan terlihat ketika mereka merasa nyaman berada di dekat kita dan secara tidak langsung mereka juga akan merasa kita hormati. Jadi, dengan kita bersikap santun dimanapun kita berada dan berhadapan dengan siapapun, kita akan mendapatkan dampak yang positif dari orang lain, begitu juga sebaliknya. Maka bersikaplah sebagaimana mestinya kita harus bersikap, jika kita ingin dipandang baik oleh orang lain.

Kamis, 19 November 2009

Trauma Gempa Bumi Di Padang

Apa yang terjadi pada anak sehat yang mengalami taruma??
Pertama, kita harus ingat bahwa tidak semua anak-anak bereaksi terhadap kekerasan dan trauma dengan cara yang sama. Trauma biasanya terdiri dari beberapa peristiwa, bukan pada suatu peristiwa saja yang mempengaruhi anak dengan cara yang berlainan.

Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda anata individu yang satu dengan yang lainnya, sehingga setiap orang akan memilki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialamai atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya (Lonergen, 1999).
Menurut Stamm (1999), stres traumatik merupakan suatu reaksi yang alamiah terhadap peristiwa yang mengandung kekerasan (seperti kekerasan kelompok, pemerkosaan, kecelakaan dan bencana alam) atau kondisi dalam kehidupan yang mengerikan.

Dampak Kejiwaan
Trauma akibat gempa masih menyelimuti warga di Padang, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman. Warga belum melakukan aktivitas yang produktif tetapi masih banyak bermenung karena putus asa dengan kondisi yang dihadapinya. Justru itu tugas berat ke depan mengobati keputusasaan yang dialami warga. Akibat gempa yang telah meluluhlantahkan semua harta benda hingga meninggalnya orang yang dikasihi, diyakini banyak warga yang akan mengalami truma. Tetapi trauma tersebut tidak boleh berkepanjangan dan perlu segera dihilangkan guna memulihkan kehidupan mendatang. Terutama penanganan trauma bagi anak-anak.

Ketua umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, saat berkunjung ke kota Padang, menyatakan sejumlah titik bencana hampir semua anak menjadi korban bencana mengalami trauma psikologis parah. "Anak-anak yang kehilangan orang tua atau mersakan sendiri bencana mengalami trauma. Mereka perlu segera mendapatkan penangan serius," kata Kak Seto.
Untuk itu, keberadaan pusat-pusat penanganan trauma sangat diperlukan. Pusat penanganan trauma mengarahkan anak agar kembali ceria, bermain dan dapat mengungkapkan perasaan secara lepas. "Dengan cara itu, mereka dapat menatap masa depan seperti semula," katanya lagi.

Cara Memulihkan Anak Dari Trauma :
  • Memberi kesemptan untuk melepaskan secara aman perasaan-perasaan (berbicara atau bermain).
  • Memberi anak rasa aman yang dapat memberikan kebebasan dari gejala-gejala dan tingkah laku pascatraumatis.
  • Menolong anak pulih dari rasa misteri dan kendali dalam kehidupan melalui situasi yang tersusun seperti kehidupan yang rutin dan membuat keputusan.
  • Memperbaiki kesalahfahaman dan mempersalahkan diri
  • Memulihkan rasa percaya anak dalam dirinya sendiri, bersamaan dengan keyakinan dalam pengharapan bagi masa depan.
  • Memperkecil luka trauma dengan menunjukkan pengertian orang lain akan trauma, khususnya bagi mereka yang memberikan perhatian atau pemeliharaan.
sumber : Kompas, Kamis 8 Oktober 2009