Rabu, 25 April 2012

SISTEM PAKAR ANALISA KEPRIBADIAN MANUSIA BERDASARKAN TEORI JUNG DAN MYERS-BRIGGS TYPES INDICATOR



Jung berhasil merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah ekstrover (extrovertion) dan introver (introvertion), serta mengemukakan empat fungsi kepribadian manusia yaitu, fungsi thinking, fungsi feeling, fungsi sensing dan fungsi intuitif yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Tipe Kepribadian Jung. Salah satu cara yang membantu dalam pengenalan diri adalah dengan psikotes yang dapat menganalisa kepribadian dan dapat membantu dalam mengetahui kepribadian seseorang. The Instant Insight Inventory adalah sebuah instrumen tes kepribadian yang dirancang oleh Mamchur (1984) untuk pengambilan tes secara cepat yang terdiri dari beberapa pernyataan/pertanyaan. Psikotes ini berisi pemahaman lengkap tentang preferensi psikologis manusia yang diharapkan dapat membantu manusia dalam upaya pemahaman dirinya. Dikenal juga sebagai rumusan praktis tes Myers – Briggs, karena setiap pertanyaan bersumber pada Myers Briggs Type Indicator. Mamchur menggunakan Teori Jung sebagai dasar pengetahuan dalam menganalisa kepribadian dan menggunakan The Myers-Briggs Type Indication (MBTI) sebagai hasil akhir dalam menjelaskan tipe kepribadiannya.
Masalah yang muncul adalah semua tes itu masih dilakukan secara manual baik dalam tes ataupun dalam penganalisaan. Sistem pakar merupakan jawaban yang tepat untuk permasalahan di atas karena sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar atau ahli dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Pemecahan masalah diberikan pada pemakai melalui dialog dengan mereka sehingga membantu seseorang yang bukan pakar/ahli dalam menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar. Sistem pakar terdiri dari tiga komponen pendukung yaitu, Pangkalan Pengetahuan (Knowledge Base), Motor Inferensi (Inference Engine) dan Anatarmuka Pemakai (User Interface). Mekanisme inferensi yang digunakan dalam representasi pengetahuan adalah pohon pelacakan yang merupakan bagian dari jaringan semantik dan kaidah produksi bentuk IF–THEN.





Contoh rule ketika pemakai menjawab Ya dari pertanyaan pertama.
if Soal.Caption= R01
and Ya.Enabled= False
then Soal.Caption:= R02
Tipe1.Caption:= ‘E’;
Ya.Enabled:= True;

Contoh rule ketika sistem memproses hasil akhir tes :
if Tipe.Caption= 'ESTJ'
then Judul.Caption:= 'Ekstrover-Sensation-Thinking-Judgment';
if Judul.Caption= 'Ekstrover-Sensation-Thinking-Judgment';
then Tema.Caption:= 'Predikat ->Sang Penjaga';
Deskripsi.Lines.LoadFromFile('Tipe01.Rtf');

Operasi pelacakan dan pencocokan pola atau sering juga disebut sebagai penafsir kaidah atau kaidah interpreter yang yang digunakan dalam skripsi ini adalah Forward Chaining karena persoalan berawal dari fakta-fakta dasar tipe kerpibadian dengan metoda pelacakan Depth-first Search karena sesuai dengan jenis pertanyaan yang dipakai yaitu pertanyaan yang cukup dijawab ya atau tidak. Hasil perancangan akan dibuat dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 4.0, karena dapat membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan yang user friendly.
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sistem pakar mengenai analisa kepribadian manusia dengan bahan rujukan Teori Jung dapat menjadi sarana bagi user untuk mengenal lebih jauh kepribadiannya sendiri dalam upaya proses pencarian jadi diri dan juga dapat memahami kepribadian sesamanya.


SUMBER JURNAL :
Handoko Putra, Y, dkk. (2004). Sistem pakar analisa kepribadian manusia berdasarkan teori Jung dan Myers-Briggs types indicator. Jurnal seminar skripsi. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/16/jbptunikompp-gdl-s1-2004-asepsandys-765-Jurnal.pdf. Bandung : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Diakses 25 April 2012.




Jumat, 06 April 2012

PEKERJAAN DI BIDANG PSIKOLOGI YANG MENGGUNAKAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA ATAU ALAT

Prospek pekerjaan lulusan psikologi sangat luas diantaranya di bidang psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi perkembangan dan psikologi industri dan organisasi. Seseorang yang memilih pekerjaan di bidang industri dan organisai dapat terjun langsung dibagian HRD. Pekerjaan bagian HRD di sebuah perusahaan merupakan salah satu prospek pekerjaan yang cocok dengan lulusan psikologi.

HRD Supervisor bertanggung jawab dalam menangani aktivitas menajemen Sumber Daya Manusia, meliputi proses rekruitmen dan seleksi, penempatan, pelatihan dan pengembangan sistem HRD. Dan biasanya ditempatkan di Head Office. Seorang HRD supervisor dituntut untuk dapat menguasai Manajemen HRD baik secara konseptual maupun dalam penanganan program-program HRD, menguasai pengetahuan tentang pendekatan-pendekatan Manajemen HRD mutakhir seperti (competency based HRD,trend compensation, benefit system dll), dan terampil menguasai applikasi MS-Office (Word, Excel & Power Point).

Dalam proses seleksi tenaga kerja, HRD akan menerima seluruh berkas lamaran baik secara langsung atau yang mendaftar secara online. Kemudian dari CV pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya. Setelah melakukan test tertulis atau psikotest, staff HRD khususnya yang merupakan lulusan psikologi akan membuat skoring dengan menggunakan komputer untuk mempermudah sekaligus mendapatkan hasil psikotest yang lebih akurat dibandingkan dengan cara skoring manual.

Selain itu untuk membantu HRD dalam bekerja juga dibuat sistem komputerisasi personalia (SI-HRD). Software SI-HRD dibuat dan disesuaikan dengan sistem ketenagakerjaan dan penggajian di Indonesia. Dengan software SI-HRD segala kegiatan HRD akan dicatat dalam software ini mulai dari penerimaan karyawan, training, mutasi, peringatan, penghargaan, penggajian, THR, benefit claim, tax dan lain lain.

  • Modul – Modul SI-HRD

SI-HRD memiliki modul yang sangat lengkap antara lain:

a. Modul Master

Modul ini digunakan untuk memasukan data-data master SI-HRD seperti setup karyawan, setup hari, setup basic lembur, setup pajak dan lain-lain.

b. Modul Training karyawan

Modul ini digunakan untuk mencatat permohonan dan kegiatan training karyawan karena permintaan perusahaan atau permintaan karyawan itu sendiri.

c. Modul Penerimaan Karyawan

Modul ini fungsinya untuk mencatat kegiatan penerimaan karyawan mulai dari test seleksi, sistem kontrak, perubahan ke system karyawan tetap dan lain-lain.

d. Modul Peringatan Karyawan

Modul ini digunakan untuk mencatat dan memberikan surat peringatan (SP) kepada karyawan karena kesalahan karyawan, Modul ini dilengkapi dengan sanksi berupa blok gaji atau penghapusan tunjangan karyawan.

e. Modul Mutasi Karyawan

Modul ini digunakan untuk mencatat kegiatan mutasi karyawan dari bagian / department satu ke department lain.

f. Modul Penilaian dan Penghargaan Karyawan

Modul ini berfungsi untuk mencatat kegiatan penilaian dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

g. Modul Payroll (penggajian)

Modul ini berfungsi untuk menangani masalah penggajian karyawan mulai dari absensi karyawan, lembur, slip gaji, THR, tunjangan karyawan, klaim karyawan, kenaikan gaji, asuransi, pajak dan lain-lain.

h. Modul Pengunduran Diri Karyawan

Modul ini digunakan untuk mencatat pengunduran diri karyawan , sisa gaji, pesangon dan lain –lain.


i. Modul Utility

Modul ini digunakan untuk repair, seting parameter , backup data, restore data, sinkronisasi database antar cabang dan lain-lain.


Semua persyaratan tersebut tentunya menggunakan komputer sebagai media atau alat untuk mempermudah pekerjaan mereka. Dan seseorang yang bekerja dibagian HRD pasti setiap harinya akan menggunakan komputer sebagai penunjang pekerjaan mereka agar mereka dapat bekerja secara maksimal.

Sumber :

http://www.amandasoft.net/index.php?action=generic_content.main&id_gc=154.

http://sadikin.com/human-resources-development-supervisor-hrd-spv/