Apa yang terjadi pada anak sehat yang mengalami taruma??
Pertama, kita harus ingat bahwa tidak semua anak-anak bereaksi terhadap kekerasan dan trauma dengan cara yang sama. Trauma biasanya terdiri dari beberapa peristiwa, bukan pada suatu peristiwa saja yang mempengaruhi anak dengan cara yang berlainan.
Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda anata individu yang satu dengan yang lainnya, sehingga setiap orang akan memilki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialamai atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya (Lonergen, 1999).
Menurut Stamm (1999), stres traumatik merupakan suatu reaksi yang alamiah terhadap peristiwa yang mengandung kekerasan (seperti kekerasan kelompok, pemerkosaan, kecelakaan dan bencana alam) atau kondisi dalam kehidupan yang mengerikan.
Dampak Kejiwaan
Trauma akibat gempa masih menyelimuti warga di Padang, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman. Warga belum melakukan aktivitas yang produktif tetapi masih banyak bermenung karena putus asa dengan kondisi yang dihadapinya. Justru itu tugas berat ke depan mengobati keputusasaan yang dialami warga. Akibat gempa yang telah meluluhlantahkan semua harta benda hingga meninggalnya orang yang dikasihi, diyakini banyak warga yang akan mengalami truma. Tetapi trauma tersebut tidak boleh berkepanjangan dan perlu segera dihilangkan guna memulihkan kehidupan mendatang. Terutama penanganan trauma bagi anak-anak.
Ketua umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, saat berkunjung ke kota Padang, menyatakan sejumlah titik bencana hampir semua anak menjadi korban bencana mengalami trauma psikologis parah. "Anak-anak yang kehilangan orang tua atau mersakan sendiri bencana mengalami trauma. Mereka perlu segera mendapatkan penangan serius," kata Kak Seto.
Untuk itu, keberadaan pusat-pusat penanganan trauma sangat diperlukan. Pusat penanganan trauma mengarahkan anak agar kembali ceria, bermain dan dapat mengungkapkan perasaan secara lepas. "Dengan cara itu, mereka dapat menatap masa depan seperti semula," katanya lagi.
Cara Memulihkan Anak Dari Trauma :
Pertama, kita harus ingat bahwa tidak semua anak-anak bereaksi terhadap kekerasan dan trauma dengan cara yang sama. Trauma biasanya terdiri dari beberapa peristiwa, bukan pada suatu peristiwa saja yang mempengaruhi anak dengan cara yang berlainan.
Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda anata individu yang satu dengan yang lainnya, sehingga setiap orang akan memilki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialamai atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya (Lonergen, 1999).
Menurut Stamm (1999), stres traumatik merupakan suatu reaksi yang alamiah terhadap peristiwa yang mengandung kekerasan (seperti kekerasan kelompok, pemerkosaan, kecelakaan dan bencana alam) atau kondisi dalam kehidupan yang mengerikan.
Dampak Kejiwaan
Trauma akibat gempa masih menyelimuti warga di Padang, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman. Warga belum melakukan aktivitas yang produktif tetapi masih banyak bermenung karena putus asa dengan kondisi yang dihadapinya. Justru itu tugas berat ke depan mengobati keputusasaan yang dialami warga. Akibat gempa yang telah meluluhlantahkan semua harta benda hingga meninggalnya orang yang dikasihi, diyakini banyak warga yang akan mengalami truma. Tetapi trauma tersebut tidak boleh berkepanjangan dan perlu segera dihilangkan guna memulihkan kehidupan mendatang. Terutama penanganan trauma bagi anak-anak.
Ketua umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, saat berkunjung ke kota Padang, menyatakan sejumlah titik bencana hampir semua anak menjadi korban bencana mengalami trauma psikologis parah. "Anak-anak yang kehilangan orang tua atau mersakan sendiri bencana mengalami trauma. Mereka perlu segera mendapatkan penangan serius," kata Kak Seto.
Untuk itu, keberadaan pusat-pusat penanganan trauma sangat diperlukan. Pusat penanganan trauma mengarahkan anak agar kembali ceria, bermain dan dapat mengungkapkan perasaan secara lepas. "Dengan cara itu, mereka dapat menatap masa depan seperti semula," katanya lagi.
Cara Memulihkan Anak Dari Trauma :
- Memberi kesemptan untuk melepaskan secara aman perasaan-perasaan (berbicara atau bermain).
- Memberi anak rasa aman yang dapat memberikan kebebasan dari gejala-gejala dan tingkah laku pascatraumatis.
- Menolong anak pulih dari rasa misteri dan kendali dalam kehidupan melalui situasi yang tersusun seperti kehidupan yang rutin dan membuat keputusan.
- Memperbaiki kesalahfahaman dan mempersalahkan diri
- Memulihkan rasa percaya anak dalam dirinya sendiri, bersamaan dengan keyakinan dalam pengharapan bagi masa depan.
- Memperkecil luka trauma dengan menunjukkan pengertian orang lain akan trauma, khususnya bagi mereka yang memberikan perhatian atau pemeliharaan.
sumber : Kompas, Kamis 8 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar