Jung
berhasil merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah ekstrover (extrovertion)
dan introver (introvertion), serta mengemukakan empat fungsi kepribadian
manusia yaitu, fungsi thinking, fungsi feeling, fungsi sensing
dan fungsi intuitif yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Tipe
Kepribadian Jung. Salah satu cara yang membantu dalam pengenalan diri adalah
dengan psikotes yang dapat menganalisa kepribadian dan dapat membantu dalam
mengetahui kepribadian seseorang. The Instant Insight Inventory adalah
sebuah instrumen tes kepribadian yang dirancang oleh Mamchur (1984) untuk
pengambilan tes secara cepat yang terdiri dari beberapa pernyataan/pertanyaan.
Psikotes ini berisi pemahaman lengkap tentang preferensi psikologis manusia
yang diharapkan dapat membantu manusia dalam upaya pemahaman dirinya. Dikenal
juga sebagai rumusan praktis tes Myers – Briggs, karena setiap pertanyaan
bersumber pada Myers Briggs Type Indicator. Mamchur menggunakan
Teori Jung sebagai dasar pengetahuan dalam menganalisa kepribadian dan
menggunakan The Myers-Briggs Type Indication (MBTI) sebagai hasil akhir
dalam menjelaskan tipe kepribadiannya.
Masalah yang muncul adalah semua tes itu masih dilakukan
secara manual baik dalam tes ataupun dalam penganalisaan. Sistem pakar
merupakan jawaban yang tepat untuk permasalahan di atas karena sistem pakar
adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar
atau ahli dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Pemecahan
masalah diberikan pada pemakai melalui dialog dengan mereka sehingga membantu
seseorang yang bukan pakar/ahli dalam menjawab pertanyaan, menyelesaikan
masalah dan mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar.
Sistem pakar terdiri dari tiga komponen pendukung yaitu, Pangkalan Pengetahuan (Knowledge
Base), Motor Inferensi (Inference Engine) dan Anatarmuka Pemakai (User
Interface). Mekanisme inferensi yang digunakan dalam representasi
pengetahuan adalah pohon pelacakan yang merupakan bagian dari jaringan semantik
dan kaidah produksi bentuk IF–THEN.
if Soal.Caption=
R01
and Ya.Enabled=
False
then Soal.Caption:=
R02
Tipe1.Caption:= ‘E’;
Ya.Enabled:= True;
Contoh rule ketika sistem memproses hasil akhir tes :
if Tipe.Caption=
'ESTJ'
then Judul.Caption:=
'Ekstrover-Sensation-Thinking-Judgment';
if Judul.Caption=
'Ekstrover-Sensation-Thinking-Judgment';
then Tema.Caption:=
'Predikat ->Sang Penjaga';
Deskripsi.Lines.LoadFromFile('Tipe01.Rtf');
Operasi pelacakan dan
pencocokan pola atau sering juga disebut sebagai penafsir kaidah atau kaidah
interpreter yang yang digunakan dalam skripsi ini adalah Forward Chaining karena
persoalan berawal dari fakta-fakta dasar tipe kerpibadian dengan metoda
pelacakan Depth-first Search karena sesuai dengan jenis pertanyaan yang
dipakai yaitu pertanyaan yang cukup dijawab ya atau tidak. Hasil perancangan
akan dibuat dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 4.0, karena dapat
membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan yang user friendly.
Berdasarkan hasil penelitian
yang diuraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sistem pakar
mengenai analisa kepribadian manusia dengan bahan rujukan Teori Jung dapat
menjadi sarana bagi user untuk mengenal lebih jauh kepribadiannya
sendiri dalam upaya proses pencarian jadi diri dan juga dapat memahami
kepribadian sesamanya.
SUMBER JURNAL :
Handoko
Putra, Y, dkk. (2004). Sistem pakar analisa kepribadian manusia berdasarkan
teori Jung dan Myers-Briggs types indicator. Jurnal seminar skripsi. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/16/jbptunikompp-gdl-s1-2004-asepsandys-765-Jurnal.pdf. Bandung : Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Diakses 25 April 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar