Anak-anak yang bicaranya tak jelas atau sukar ditangkap dalam istilah psikologi / psikiatri disebut mengalami gangguan artikulasi atau fonologi. Namun gangguan ini wajar berlaku kerana tergolong gangguan perkembangan. Dengan bertambah umur, diharapkan gangguan ini boleh diatasi.
Kendati begitu, gangguan ini ada yang ringan dan berat. Yang ringan, saat usia 3 tahun si kecil belum bisa menyebut bunyi L, R, atau S. Hingga, kata kereta disebut mobing atau lari dibilang lali. "Biasanya gangguan ini akan hilang dengan bertambah usia anak atau apabila kita melatihnya dengan membiasakan menggunakan bahasa yang baik dan benar," jelas Drs. Mayke S. Tedjasaputra. Hanya saja, untuk anak yang tergolong "pemberontak" atau negativistiknya kuat, umumnya enggan dikoreksi. Sebaiknya kita tak memaksa meski tetap memberitahu yang betul dengan mengulang kata yang dia ucapkan. Misal, "Ma, yuk, kita lali-lali!", Akan timpali, "Oh, maksud Adik, lari-lari."
Yang tergolong berat, anak menghilangkan huruf tertentu atau menggantikan huruf dan suku kata. Misal, kedai jadi toto atau stesen jadi tatun. "Sebutan semacam ini, kan, jadi sulit ditangkap orang lain," ujar pengajar di Fakulti Psikologi UI dan perunding psikologi di LPT UI ini.
PENYEBAB
Gangguan fonologi boleh kerana faktor usia yang menyebabkan alat bicara atau otot-otot yang digunakan untuk bercakap (speech motor) belum lengkap atau belum berkembang sempurna; daripada susunan gigi geligi, bentuk rahang, hingga lidah yang mungkin masih kaku. Beberapa kes gangguan ini malah berkaitan dengan keterbelakangan mental. Anak yang kecerdasannya tak begitu baik, perkembangan bicaranya umumnya juga akan terganggu. Bila gangguan neurologi yang jadi penyebab, berarti ada fungsi susunan saraf yang mengalami gangguan. Sebab lain, gangguan pendengaran. Bila anak tak dapat mendengar dengan jelas, automatik perkembangan bicaranya terganggu. Tak kalah penting, faktor persekitaran, terutama bila anak tidak / kurang dilatih bercakap secara benar.
TERAPI BICARA
Bila penyebabnya kurang latihan atau stimulasi, akan lebih mudah dan relatif lebih cepat penyembuhannya asal mendapat penanganan yang baik. Namun bila kerana gangguan neurologi, perlu dikonsultasikan ke ahli neurologi. Sementara jika berkaitan dengan keterbelakangan mental, biasanya relatif lebih sukar kerana bergantung tahap keterbelakangan mentalnya. "Kalau masuk kategori terbelakang sedang, sebutan kata-kata anak biasanya juga sukar ditangkap. Akan tetapi dengan pemberian terapi bicara, sebutannya boleh agak jelas, meski ada juga beberapa yang masih sukar dicerna oleh orang yang mendengarkannya," jelas mayke.
Yang jelas, jika gangguannya masuk dalam taraf sukar, dianjurkan membawa anak berunding. Kriteria sukar: bila sudah mengganggu komunikasi atau kenalan dengan orang lain, bahkan orang serumah pun tak mengerti apa yang dimaksudnya. Bila sudah ber "sekolah", gangguan ini boleh menjejaskan prestasi. Misal, harus bernyanyi di depan kelas, tapi karena belum fasih membuatnya tak berani tampil. Jikapun berani, sebutannya yang tak jelas akan memancing teman-teman mengejek.
Diperlukan bantuan ahli terapi bicara untuk mengatasinya. Biasanya terapis akan menelaah kembali apakah si kecil mengalami gangguan speech motor. Gangguan speech motor ada yang bisa dilatih seperti halnya meniup lilin. Tak jarang perlu pula bantuan ahli THT untuk membetulkan adanya gangguan pada organ-organ yang berkaitan dengan bicara yang berada di daerah mulut. Mungkin ada anak yang lidahnya tak terbentuk dengan baik, sehingga terlalu pendek dan mempengaruhi kemampuan bicaranya. Cacat bawaan seperti sumbing juga boleh berpengaruh pada cara bicaranya, tapi gangguan ini boleh diatasi dengan operasi dan terapi bicara.
BAWA BERUNDING
Anak yang mengalami gangguan fonologi kriteria sedang hingga berat, biasanya terlambat pula perkembangan bicaranya. Misal, baru bisa bicara di usia 3 tahun, atau usia 2,5 tahun baru boleh menyebut Mama / Papa. Kemungkinan lain, meski sudah 2 tahun tapi kemampuan bicaranya masih tahap bubbling alias tanpa arti, seperti "ma ... mapa ... pa". Namun Bahasa resetif atau penerimaannya cukup baik, sehingga bila ia disuruh atau diajak bicara akan mengerti.
Yang seperti ini pun, saran mayke, sebaiknya dibawa berunding kerana bila dibiarkan berterusan, kemungkinan anak akan mengalami gangguan fonologi lebih parah. Itu sebab, bila sejak usia 10 bulan atau setahun, anak mula boleh menyebut "Mama / Papa", tapi selepas 2 dua tahun tak bertambah, kita harus curiga dan cepat minta bantuan ahli. Terlebih bila kita sudah cukup banyak memberi stimulasi atau rangsangan. Bisa dengan membawanya ke psikolog / psikiater lebih dulu untuk mengetahui apakah ia mengalami gangguan fonologi kerana keterbelakangan mental, gangguan neurologi, atau sebab lain.
Bila masalahnya menyangkut gangguan yang tak bisa dikendalikan psikolog, sebaiknya anak dirujuk kepada ahli lain, seperti neurolog atau ahli terapi bicara. Para ahli terapi bicara boleh ditemui di pelbagai institusi yang melakukan terapi untuk anak autis atau anak yang mengalami gangguan perhatian. Mereka biasanya juga menangani anak yang mengalami gangguan bicara. Sedangkan lama pengendalian bergantung beberapa perkara. Seperti berat-ringan gangguan, usaha / kesediaan orang tua untuk mengantar anaknya terapi secara teratur dan melatihnya di rumah, serta kerjasama dari anak. Jadi, saran mayke, kita jangan segan-segan menanyakan pada terapis apa yang perlu dilakukan di rumah untuk menangani anak. Harusnya terapis-terapis pun cukup terbuka untuk memberi cadangan atau masukkan seperti itu.
Keahlian terapis juga mempengaruhi tenggang waktu yang diperlukan untuk menangani gangguan anak. Begitu juga penguasaan / pendalaman terhadap masing-masing bentuk gangguan, tingkat kesulitan, dan cara pengendalian yang tepat untuk setiap gangguan tadi. Selain, terapis juga harus boleh membina hubungan baik dengan anak, sehingga anak merasa senang mengikuti program tersebut.
Sumber : http://www.nusantaraku.org
Sabtu, 29 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar