Minggu, 27 Desember 2009

TEMAN MAYA (KHAYALAN)

Membedakan Antara Fantasi dan Realitas

` Di antara usia 18 bulan dan 3 tahun, anak-anak belajar membedakan antara peristiwa nyata dan khayalan. Anak 3 tahun mengetahui perbedaan anjing yang nyata dan anjing yang ada dalam mimpi, dan antara sesuatu yang tidak tampak (seperti udara) dan sesuatu yang bersifat imajiner. Mereka dapat berpura-pura dan mengetahui ketika orang lain mulai pura-pura. Walaupun demikian, garis antar fantasi dan realitas masih tampak kabur pada saat itu. Karena itu menjadi sulit untuk mengetahui ketika menanyai anak tentang objek “pura-pura”, apakah si anak memberikan jawaban yang “serius” atau tetap pura-pura (M. Taylor, 1997).

Keyakinan bahwa “keinginan akan mewujudkan sesuatu” mungkin lebih dikaitkan kepada keyakinan sihir ketimbang kepada pemahaman realistis anak prasekolah terhadap bagaimana kausalitas bekerja di dunia nyata. Kedua keyakian ini cenderung untuk menurun pada akhir masa prasekolah (Woolley, Phelps, Davis, & Mandell, 1999). Ulasan literature menyatakan bahwa pemikiran akan keajaiban atau impian (wishful thinking) pada anak berusia 3 tahun dan yang lebih tua tidak bersumber dari kebingungan mereka terhadap fantasi dan realitas. Sering kali pikiran akan keajaiban merupakan cara untuk menjelaskan peristiwa yang tampak bagi mereka tidak memilki penjelasan realitas yang jelas (biasanya karena kurangnya pengetahuan si anak akan hal tersebut, atau menurutka rasa nyaman berpura-pura sebagaimana keyakinan akan teamn khayalan.

TEMAN MAYA PADA ANAK-ANAK

Sekitar 25 sampai 65 persen anak-anak berusia antara 3 sampai 10 tahun (Wolley,1997), dia menciptakan teman maya yang diajaknya berbicara dan bermain. Fenomena normal masa kanak-kanak ini sering kali terlihat pada anak pertama dan anak tunggal, yang kurang memiliki teman saudara sekandung. Anak yang menciptakan teman maya memiliki banyak teman maya (Gleason, Sebanc, & Singer, 1990). Anak perempuan lebih cenderung memiliki teman maya dibandingkan anak laki-laki. Teman maya bermain anak perempuan biasanya berupa anak lain, sedangkan teman maya anak laki-laki biasanya berbentuk hewan.

Pengaruh Teman Maya :
• Anak yang memiliki teman maya dapat membedakan fantasi dan kenyataan, tetapi dalam sesi permainan bebas mereka lebih cenderung bermain sandiwara dibandingkan anak yang tidak memiliki teman maya.

• Mereka bermain lebih bahagia dan lebih imajinatif dan lebih kooperatif terhadap anak lain dan orang dewasa.


• Mereka lebih terampil dalam bahasa, tidak banyak menonton televisi, dan menunjukkan keingintahuan, kegembiraan dan kegigihan dalam bermain.

• Hubungan anak dengan teman mayanya seperti hubungan dengan teman sebaya; mereka biasanya dapat bersosial dan bersahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar