Minggu, 27 Desember 2009
FENOMENA BUNUH DIRI
Seorang wanita pengusaha tekstil di Manggadua diduga nekat menghabisi nyawanya dengan melompat dari lantai 27 salah satu Apartemen di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (15/12) pukul 15.00. Pengusaha itu bernama Ls (34).
Tubuh Ls jatuh di tengah lapangan tennis yang terletak di atap lantai tujuh apartemen. Benturan keras dengan lantai lapangan tennis membuat bagian belakang kepala wanita berkulit putih mulus itu pecah serta kedua tangan dan kakinya patah.
Aksi bunuh diri di apartemen ini adalah bunuh diri kelima dari gedung tinggi di Jakarta dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi di Grand Indonesia, Senayan City, Manggadua Square, dan Apartemen Gading River View City.
Kapolsektro Gambir, Kompol Yossy Runtukahu, menuturkan bahwa diduga Ls meloncat dari balkon kamar apartemennya di lantai 27. “Sebelum dia loncat, ada salah seorang penghuni apartemen yang mendengar dia berbincang melalui ponsel. Dari nada bicaranya dia sedang marah-marah,” ujarnya.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan kematian Ls, Putra, pegawai di tempat usaha wanita asal Sambas itu, dalam perjalanan ke apartemen tersebut untuk menemui majikannya.
Menurut Putra, dia datang ke apartemen atas permintaan sang majikan sekitar setengah jam sebelumnya melalui telepon. “Dia memanggil saya, katanya mau curhat. Katanya di sini (Jakarta) nggak ada tempat lagi buat curhat selain saya,’ ujar Putra di lokasi kejadian.
Dikatakan Kompol Yossy, pihaknya memperoleh informasi bahwa Lindasari baru bercerai dengan suaminya dan diduga mengalami depresi berat. Karena itu, polisi berupaya mencari sang mantan suami, juga mencari anak pengusaha tersebut.
-Pendapat Ahli Mengenai Fenomena Bunuh Diri Terjun dari Ketinggian-
Psikolog Universitas Indonesia (UI) Suhati Kurniawati mengatakan, bunuh diri dengan terjun bebas dari ketinggian yang semakin marak merupakan contagious violence (kekerasan yang menular). Melihat beberapa kasus bunuh diri dari ketinggian di Jakarta dalam dua bulan terakhir, besar kemungkinan para pelakunya memilki latar belakang yang sama, yakni mengalami depresi berat ataupun putus asa.
Di sisi lain, kata Suhati media massa “menularkan dan memberi contoh cara bunuh diri. Media mengilhami orang-orang yang depresi berat dan putus asa untuk melakukan hal yang sama.” ujarnya.
Orang yang mendapat tekanan hidup luar biasa, hingga depresi berat dan putus asa cenderung melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri. Ide untuk bunuh diri dengan cara simpel dan mudah, timbul saat dia melihat di media ada orang yang melakukannya dengan terjun bebas dari ketinggian.
Di luar itu, banyak bangunan tinggi di Jakarta bisa jadi turut mengilhami orang-orang yang putus asa itu untuk meniru aksi-aksi bunuh diri dari ketinggian. Dari data yang dipeoleh menyebutkan, saat ini di Jakarta ada sekitar 1.100 gedung tinggi (gedung dengan 7 tingkat atau lebih).
Ide untuk mati sudah muncul pada seseorang yang sudah berkali-kali mengalami tekanan hidup yang luar biasa bahkan sampai menimbulkan rasa putus asa yang sangat dalam. “Fenomena di kota besar saat ini, semua orang harus bisa survive untuk bertahan hidup. Bagi sebagian orang, ini tekanan yanag luar biasa,” ujar Suhati.
Disisi lain, banyak orang yang tak sadar sudah berada dalam tingkat depresi yang dalam. Menurut Suhati, agar penderita depresi atau orang yang mengalami putus asa bisa terbebas dari depresinya, dia mesti dibantu orang-orang di sekitarnya. “Orang yang depresi perlu pendampingan serius,” katanya.
Suhati mengatakan orang-orang harus jeli dan peka untuk melihat apakah ada anggota keluarga atau sahabatnya yang mengalami depresi ataupun mengalami rasa putus asa yang dalam. ‘kalau sudah kelihatan depresi, ajak dia bicara atau Bantu memecahkan masalah yang membuat dia depresi dan putus asa,” katanya.
Selain itu, ajak orang yang depresi dan putus asa itu melakukan sesuatu yang berguna. Orang depresi dan putus asa akan merasa tak berguna. Bila dia diajak melakukan sesuatu yang berguna maka tingkat depresi akan turun. Suhati juga mengatakan bahwa olahraga merupakan hal yang penting karena dapat memunculkan hormone endhorpin, yakni hormone yang membuat perasaan nyaman. Kalau sudah nyaman maka putus asanya bisa hilang.
Sumber : Warta Kota, Rabu, 16 Desember 2009
TEMAN MAYA (KHAYALAN)
` Di antara usia 18 bulan dan 3 tahun, anak-anak belajar membedakan antara peristiwa nyata dan khayalan. Anak 3 tahun mengetahui perbedaan anjing yang nyata dan anjing yang ada dalam mimpi, dan antara sesuatu yang tidak tampak (seperti udara) dan sesuatu yang bersifat imajiner. Mereka dapat berpura-pura dan mengetahui ketika orang lain mulai pura-pura. Walaupun demikian, garis antar fantasi dan realitas masih tampak kabur pada saat itu. Karena itu menjadi sulit untuk mengetahui ketika menanyai anak tentang objek “pura-pura”, apakah si anak memberikan jawaban yang “serius” atau tetap pura-pura (M. Taylor, 1997).
Keyakinan bahwa “keinginan akan mewujudkan sesuatu” mungkin lebih dikaitkan kepada keyakinan sihir ketimbang kepada pemahaman realistis anak prasekolah terhadap bagaimana kausalitas bekerja di dunia nyata. Kedua keyakian ini cenderung untuk menurun pada akhir masa prasekolah (Woolley, Phelps, Davis, & Mandell, 1999). Ulasan literature menyatakan bahwa pemikiran akan keajaiban atau impian (wishful thinking) pada anak berusia 3 tahun dan yang lebih tua tidak bersumber dari kebingungan mereka terhadap fantasi dan realitas. Sering kali pikiran akan keajaiban merupakan cara untuk menjelaskan peristiwa yang tampak bagi mereka tidak memilki penjelasan realitas yang jelas (biasanya karena kurangnya pengetahuan si anak akan hal tersebut, atau menurutka rasa nyaman berpura-pura sebagaimana keyakinan akan teamn khayalan.
TEMAN MAYA PADA ANAK-ANAK
Sekitar 25 sampai 65 persen anak-anak berusia antara 3 sampai 10 tahun (Wolley,1997), dia menciptakan teman maya yang diajaknya berbicara dan bermain. Fenomena normal masa kanak-kanak ini sering kali terlihat pada anak pertama dan anak tunggal, yang kurang memiliki teman saudara sekandung. Anak yang menciptakan teman maya memiliki banyak teman maya (Gleason, Sebanc, & Singer, 1990). Anak perempuan lebih cenderung memiliki teman maya dibandingkan anak laki-laki. Teman maya bermain anak perempuan biasanya berupa anak lain, sedangkan teman maya anak laki-laki biasanya berbentuk hewan.
Pengaruh Teman Maya :
• Anak yang memiliki teman maya dapat membedakan fantasi dan kenyataan, tetapi dalam sesi permainan bebas mereka lebih cenderung bermain sandiwara dibandingkan anak yang tidak memiliki teman maya.
• Mereka bermain lebih bahagia dan lebih imajinatif dan lebih kooperatif terhadap anak lain dan orang dewasa.
• Mereka lebih terampil dalam bahasa, tidak banyak menonton televisi, dan menunjukkan keingintahuan, kegembiraan dan kegigihan dalam bermain.
• Hubungan anak dengan teman mayanya seperti hubungan dengan teman sebaya; mereka biasanya dapat bersosial dan bersahabat.
CARA MENYELESAIKAN MASALAH
Prinsip saya “Masalah itu dihadirkan untuk dihadapi, bukan untuk dihindari. Jangan pernah lari dari suatu masalah, karena kita tidak akan pernah tahu kenyataan apa yang selanjutnya kita dapatkan jika kita takut menghadapinya”.
Di sini saya coba sharing bagaimana cara saya dalam menyelesaikan suatu masalah yang saya hadapi.
• Merenung atau instropeksi diri
Ketika saya mendapatkan suatu masalah baik itu masalah kecil ataupun masalah besar, saya biasa merenungkan kenapa masalah tersebut bisa muncul. Apakah itu karena kesalahan saya atau memang ada sesuatu yang salah dari orang-orang di sekitar saya. Ketika saya sedang sendiri entah sebelum tidur atau saat saya benar-benar sendirian, biasanya saya gunakan untuk merenungkan dan memikirkan masalah tersebut. Karena saya bukan tipe orang yang bisa cuek jika ada masalah, saya akan memikirkan masalah tersebut sampai saya mendapatkan jalan keluarnya.
• Berpikir panjang sebelum mengambil keputusan
Jika saya sudah merasa tenang dan mengetahui dengan pasti kenapa masalah tersebut bisa muncul, hal selanjutnya yang saya lakukan adalah memikirkan langkah apa yang harus saya lakukan dan saya harus mengambil sikap yang bagaimana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Saya termasuk tipe orang yang berpikir panjang sebelum bertindak dan mengambil keputusan. Agar saya tidak menyesal dan salah dalam bertindak, saya pertimbangkan baik buruknya dahulu, lalu saya coba untuk menyelesaikan masalahnya.
• Curhat dengan sahabat dan meminta pendapatnya
Saya memandang suatu masalah dari dua sisi. Dari sisi saya pribadi dan jika saya berada diposisi orang lain, agar langkah yang saya ambil tidak merugikan siapapun. Tidak dapat dipungkiri, dalam menyelesaikan suatu masalah, saya sering melibatkan sahabat-sahabat saya untuk meminta pendapat dari mereka. Kecuali masalah keluarga, biasanya saya selalu curhat masalah apapun ke sahabat terdekat saya. Jika masalah tersebut dapat diselesaikan sendiri, saya akan menyelesaikan sendiri. Tapi jika masalah tersebut cukup sulit, saya akan meminta saran bahkan bantuan tindakan dari sahabat-sahabat saya. Biasanya dari semua saran-saran itu, saya akan ambil yang sesuai dengan hati saya, agar saya yakin.
• Berdoa
Langkah terakhir, semua masalah yang saya hadapi saya serahkan sepenuhnya pada Allah. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut, tapi tidak lupa juga saya selalu berdoa untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Saya percaya dengan berdoa dan berusaha, masalah apapun akan dapat saya lewati dengan baik.
Percayalah bahwa setiap masalah yang dihadirkan pada kita, pasti ada jalan keluarnya. Seperti kata pepatah “Tak ada jalan yang tak berujung”. Kuncinya adalah kesabaran jika kita sedang mendapatkan cobaan dan masalah.
Bagi saya seseorang yang berpikir dewasa adalah seseorang yang dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran hidup yang berharga.
Kamis, 17 Desember 2009
PUTUS CINTA
Putus cinta adalah sebuah pengalaman yang sangat berat, nyaris serupa dengan menghadapi kematian orang yang disayangi. Emosi kalian bercampur tidak menentu, mudah untuk terguncang, serta kadang mati rasa.
Kontrol hidup harus Anda ambil kembali. Setelah sekian lama kalian merasa hidupnya dikontrol oleh bayang-bayang sang mantan pacar, yang membuat kalian semakin merasa kehilangan dan pada akhirnya secara tidak langsung mengambil indahnya hari-hari kalian. Sangat disayangkan.
Ketika kalian putus cinta, pasti saran dari orang-orang sekitar kalian tidak akan didengarkan, bagi kalian yang ada dipikiran kalian hanyalah penyesalan, kehilangan dan keinginan untuk balikan lagi dengan mantan pacar. Setiap ada orang yang menasehati, kalian pasti berpikiran bahwa mereka tidak mengerti apa yang kalian rasakan dan mereka tidak tahu betapa sakitnya hati kalian. Dan tidak dapat dipungkiri, nasehat-nasehat mereka tidak semuanya kalian dengarkan, kalian hanya menganggapnya seperti angin lalu.
Pada awal-awal putus cinta, kalian kerap terbayang-bayang akan kisah-kisah indah yang pernah kalian lalui bersamanaya dahulu. Kalian tidak bisa berhenti memikirkan semua kenangan kalian, seperti SMS cinta, puisi cinta dan kebiasaan-kebiasaan yang selalu kalian lakukan berdua saat bertemu. Baik pria maupun wanita pasti akan mengalami kesedihan yang mendalam dan tidak jarang juga pasti akan menangisinya, terutama saat kalian merasa sendirian. Semua terasa begitu sempurna dan ada pada tempatnya. kalian bisa yakin itu bukan perasaan kasmaran kalian saja karena ada banyak orang yang begitu mendukung, mengkonfirmasi, bahkan iri akan keindahan hubungan cinta kalian dengannya. Dan ketika putus cinta tempo hari, semuanya terasa runtuh dan hancur berantakan.
Kalian wajar dan berhak untuk merasa kecewa, sakit hati dan hancur!!
Saya bisa menulis seperti ini, karena saya juga pernah merasakan putus cinta yang menyakitkan dan harus melewati masa-masa yang sangat berat untuk bisa menerima kenyataan yang ada dan terus mencoba bertahan agar bisa bangkit dari keterpurukan. Sadari bahwa putus cinta adalah bagian dari kehidupan. Cepat atau lambat kalian akan merasakannya, bahkan mungkin kalian akan mengalami putus cinta beberapa kali lagi di masa depan dan di sepanjang hidup kalian nanti. Untuk bisa menyembuhkan diri dari rasa sakit dan trauma yang mengerikan ini, sebelumnya kalian perlu benar-benar menyadari sepenuhnya apa yang sedang kalian alami sekarang.
B. Fenomena Pasca Putus Cinta Baik Secara Fisik Maupun Psikis :
• Rasa sakit atau kram di perut, kadang disertai hilangnya nafsu makan,
• Banyak mengkonsumsi makanan kecil,
• Terkadang mengalami insomnia,
• Emosi marah, sedih, takut yang datang bergantian atau sekaligus bersamaan,
• Keinginan yang besar untuk bernostalgia,
• Merenungkan alasan mengapa dia memutuskan Anda,
• Berulang-ulang membayangkan skenario seandainya Anda bertemu dia lagi,
• Memikirkan bagaimana cara menyambung hubungan dan memperbaiki keadaan,
C. Fakta Seputar Putus Cinta :
Mungkin kita tidak pernah menduga, ternyata pihak yang memutuskan hubungan cinta merasa sangat kecewa, sakit dan terluka seperti pihak yang diputuskan. Kedua belah pihak akan selalu merasa menyakitkan,
Tidak ada seorang pun yang menginginkan putus cinta dan melukai orang yag sebenarnya dia sayangi. Mudah saja bagi seorang pria untuk membebankan rasa bersalah kepada seorang wanita sehingga dia tetap berhubungan dengan kalian ketika merka sudah mengambil keputusan untuk meninggalkan kalian. Ketika kalian menggunakan rasa bersalah untuk mencegah putus cinta, maka kalian telah memanipulasi sebuah hubungan, mengakibatkan kalian dan sang mantan merasakan sakit dan terjadi konflik yang lebih besar nantinya.
Pada awal putus cinta, kalian merasa ingin menolak keadaan tersebut karena tidak siap menerima kenyataan yang ada. Kalian lebih senag menyendiri di kamar. Kadang tercampur dengan rasa marah pada diri sendiri karena membiarkan beberapa kesalahan terjadi berulang-ulang hingga akhirnya cinta diputuskan. Kalian akan banyak berandai-andai melakukan pilihan atau tindakan yang berbeda di masa lalu. Tahap terakhir, kalian mulai merasa marah dan kesedihan masih tersimpan di dada, namun kali ini diolah dalam bentuk depresi dan putus asa, kehilangan rasa harga diri dan semangat hidup.
D. Cara Mengatasi Putus Cinta
Maafkan diri sendiri. Jika kalian berada diposisi orang yang diputuskan, apalagi jika putus hanya karena masalah kecil saja atau salah paham. Kalian akan terus menerus merasa bersalah dengan keadaan yang terjadi sekarang, hingga menilai putusnya hubungan tersebut karena kesalahan kalian sendiri. Cobalah maafkan diri kalian, renungkan bahwa sejatinya perpisahan itu tidak sepenuhnya kesalahan kalian. Setiap masalah yang datang pada hubungan kalian pasti ada sebabnya, dan belum tentu sebabnya itu karena kebodohan kalian sendiri. Buang jauh-jauh pandangan seperti itu!!
Berusaha menerima kenyataan yang ada di depan mata. Putusnya hubungan kalian dengan sang mantan itu sudah menjadi takdir yang memang harus kalian hadapi. Buka mata kalian, jangan terus menerus menutup mata dari kenyataan dan akhirnya membuat kalian berhenti untuk terus melangkah menatap masa depan. Ingat masalah dan kenyataan itu sesuatu yang harus dihadapi bukan untuk dihindari, kalian tidak akan pernah tahu kedepannya bagaimana jika kalian tidak berusaha untuk menjalani semua itu. Semangat!!
Harus bisa belajar dari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki diri. Jangan pernah jatuh pada kesalahan yang sama, itu adalah hal yang paling bodoh jika kalian tidak bisa belajar dari kesalahan sebelumnya. Cobalah memperbaiki diri dengan merenungkan apa saja kesalahan yang telah kalian lakukan pada saat kalian berhubungan dengan mantan kalian. Yakini jika memang kalian jodoh dengan dia, kalian pasti bisa kembali dengannya dalam keadaan diri kalian yang jauh lebih baik. Jika tidak balikan pun, kalian sudah siap membuka hati untuk orang baru, tentu saja dengan diri kalian yang baru setelah bangkit keterpurukan. Instropeksi diri sangat diperlukan, ingat itu yaa kawan!!
INGAT KAWAN!!
Putus Cinta bukan akhir dari segalanya…Kalian berhak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik. And life must go on…!!!
PRIA POSESIF
Posesif sering dikategorikan sebagai rasa tidak percaya diri dan tidak yakin diri, sehingga saat ada yang mencintainya dan mau menerima dirinya sebagai pasangannya, maka dia akan menguasai pasangannya karena selalu diliputi ketakutan kehilangan rasa cinta pasangan.
Mengenai hal itu, A Kasandra Putranto, Psi, dari Kasandra Persona Wacana menuturkan. "Posesif pada dasarnya adalah orang yang memang punya kebutuhan yang lebih banyak daripada orang lain untuk pengakuan atau kepastian tentang hubungan cinta dan sikap. Ketika orang atau pasangannya tidak mau memenuhi hal tersebut, maka menjadi problem," kata Kasandra, Kamis (20/3/2008).
B. Karakteristik Pria Yang Posesif
1. Sifat posesif akan muncul terutama ketika mereka yang memilki kebutuhan berlebihan itu tidak mendapat perhatian seperti ynag diharapkan.
2. Pria posesif merasa kurang diperhatikan pasangannya, maka akan uring-uringan atau bahkan pada takaran yang jauh lebih ekstrim. Pria posesif dapat melanggar hak asasi manusia, karena menganggap wanita sebagai barang yang bila tidak dimilkiknya, maka tidak bkoleh pula dimiliki orang lain.
3. Biasanya pria posesif memilki standar yang lebih tinggi. Sehingga pasangannya tidak bisa memenuhinya, pasti akan menimbulkan masalah. Namun, ketika mereka dipermasalahkan maka akan semakin tidak nyaman dan sensitive. Hingga memicunya melakukan tindak kekerasan yang bersifat emosional, abaik fisik maupun psikis, dengan tujuan membuat pasangannya jera.
4. Pria posesif bisa sangat ekstrim hingga mengancam akan bunuh diri bahkan bisa pula kebalikannya. Mereka bisa meletakkan kondisi dimana mereka victim atau bisa pula mengancam pasangannya.
C. Cara Menghadapi Pria Posesif
Meski demikian, menurut Kasandra, Anda tak perlu takut untuk berhubungan dengan pria posesif. "Kalau kita bisa menikmati cinta pria posesif itu sangat menyenangkan. Karena pada dasarnya pria posesif itu sangat perhatian dan penuh cinta kasih. Jadi bagaimana cara kita menyikapinya,
pria posesif tidak hanya dilihat pada satu elemen saja, tapi pada penerimaannya. Ketika kita bereaksi ketika menerimanya, bukan memahami, maka semakin pria posesif geram. Karena itu, keputusan untuk menjalin hubungan dengan pria posesif berada di tangan Anda. Kalau Anda tidak suka dengan pressure sebaiknya hindari pria posesif, tapi kalau Anda termasuk yang tahan dengan perlakuan posesif, maka jalani dengan sebaik mungkin," ujarnya.
Selama dampak dari sikap posesif masih dalam tahap yang bisa ditolerir, pastinya tak ada masalah. Tapi, kalau dampaknya sudah menyakiti kalian atau menyakiti dirinya sendiri akan jauh lebih baik kalau segera diakhiri. Karena hubungan yang tujuan awalnya ingin membangun kasih sayang tapi kalau justru menjadi ajang saling menyakiti kenapa juga harus dipertahankan??
Memang bukan hal mudah mengakhiri hubungan dengan orang posesif. Karena, akan ada banyak intimidasi baik secara fisik, verbal maupun secara psikis. Tapi, kalau kalian tidak mau menghabiskan hidup dalam ‘penjara’, memutuskan hubungan akan menjadi jalan yang bisa dipertimbangkan.
Apalagi kalau pacar kamu sudah mulai main kasar dan menyakiti tak hanya perasaan tapi juga fisik. Artinya, kalau pacar sudah membuat hubungan tidak sehat, sudah saatnya diakhiri. Memang sangat dibutuhkan ketegasan saat mengambil keputusan sebelum mengakhiri sebuah hubungan. Karena, bisa saja si posesif melakukan tindakan nekat yang kadang memunculkan kembali rasa ragu dalam mengambil keputusan, Sebut saja, ancaman bunuh diri, menyilet urat nadi, tidak mau kuliah lagi atau banyak alasan lain yang bisa saja memunculkan beban dan rasa khawatir kamu sebagai pacarnya.
Sehingga, sebelum keputusan putus diambil, tak ada salahnya meminta bantuan pada orang yang terbuka dan kita percaya. Setidaknya, ada orang lain yang memahami persoalan yang sedang kamu hadapi. Misalnya aja sahabat atau orang yang dekat sama kamu.
Lalu bagaimana jika pacar kalian yang posesif tidak mau putus dan justru berjanji akan berubah??
Kalau kalian masih sayang dan yakin bisa bertahan, tidak ada salahnya juga memberikan kesempatan kedua pada pacar kalian untuk berubah. Tapi, kalau kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan baik, semuanya kembali pada kalian apakah sanggup menjalani hubungan tidak sehat seperti itu.
Sumber : www.okezone.com
Rabu, 16 Desember 2009
SALAH ASUHAN (MALTREATMENT)
Pelecehan dan penelantaran anak terjadi pada setiap tingkatan umur, akan tetapi tingkat tertinggi terdapat pada usia 3 tahun kebawah. Anak perempuan empat kali lebih besar kemungkinannya untuk dilecehkan dibandingkan anak laki - laki
( APP Commite on Child Abuse and Negiect, 1999 )
Maltreatment adalah penyebab utama kematian diantara anak kecil. Diperkiraan 1:100 anak meninggal akibat pelecehan atau penelantaran pada tahun 1999. lebih dari 38% dari kasus – kasus ini dinisbatkan kepada penelantaran.
Sebuah Pandangan Ekologis
Maltreatment oleh orang tua adalah simtom gangguan ekstrem pada pengasuhan anak, biasanya diperparah oleh masalah lain seperti kemiskinan, alkoholisme atau prilaku anti social. Sejumlah besar anak yang dilecehkan atau ditelantarkan berada dalam keluarga besar, miskin atau berorangtua tunggal, yang sering kali berada dalam kondisi stress. Mereka mungkin tinggal dalam kondisi yang kacau balau dalam lingkungan penuh risiko dan sering berpindah
( Dubowitz, 1999 ; Sedlak & Broad Hurst, 1996 )
Karakteristik Keluarga Yang Menelantarkan Dan Melecehkan.
Orang tua yang berkecendrungan menelantarkan biasanya tidak acuh, tidak kompeten, tidak bertanggung jawab atau manarik diri secara emosional (Wolfe, 1985 ). Orangtua berkecendrungan melecehkan untuk merenggangkan diri dengan anak mereka. Mereka tidak kritis atau tidak berkomunikatif. Bahkan sering kali sang ibu menelantarkan diri mereka sendiri sebagaimana yang mereka lakukan terhadap sang anak dan tertekan atau merasa tidak berdaya. Mereka mungkin terbelakang secara mental atau memiliki keterbatasan kemampuan meleyani kebutuhan anak. Banyak diantara mereka merupakan Substance Abusers. Sang ayah tidak terlibat dalam membesarkan anak mereka ; banyak yang lari atau tidak memberikan dukungan financial atau emosional yang cukup. Sang anak mungkin tidak responsive atau memiliki tempramen yang ” tinggi “, dan karena itu menjadi sulit diasuh.
Efek Salah Asuhan
Maltreatment dapat menghasilkan konsekuensi yang serius dalam hal fisik, kognitif, emosional dan social.
Efek atau dampaknya antara lain :
• Anak yang terlantar cendrung tumbuh dengan buruk dan sering kali memiliki masalah medis ( Dubowitz, 1999 )
• Anak yang tidak terawat dengan benar ( Maltreaded ) sering menunjukan keterlambatan bahasa
• Mereka sering terpuruk dalam tes kognitif disekolah dan menunjukan masalah prilaku
• Mereka tidak mengembangkan keterampilan social, mereka cenderung ditolak oleh teman sebayanya
• Cendrung menjadi terlalu agresif atau malah menarik diri
• Anak kecil yang dilecehkan secara fisik cendrung menjadi penakut, tidak kooperatif, kurang mampu merespon tawaran yang bersahabat dengan benar
• Cendrung kurang memiliki antusiasme, kreatifitas, kepercayaan diri, mudah marah dan tergantung kepada orang lain ( Egeland, Sroufe & Erickson, 1993 )
Anak yang ditelantarkan juga sering kali menjadi penjahat dan criminal dewasa ( Dubowitz, 1999 ).
Remaja yang dilecehkan ketika usia yang lebih muda mungkin akan lari dari rumah, yang mungkin merupakan tindakan proteksi diri atau jika tidak menyalahgunakan obat – obat terlarang.
SUMBER :PSIKOLOGI PERKEMBANGAN edisi kesembilan
CARA PENGASUHAN ANAK
Bentuk Disiplin
Disiplin adalah metode untuk membentuk karakter anak dan mengajari mereka untuk melatih control diri dan melakukan perilaku yang dapat diterima masyarakat. Bentuk disiplin apa yang bekerja palin baik??
Teknik Behavioris : Penguatan dan Hukuman
Terkadang orang tua menghukum anak untuk menghentikan perilaku yang tidak diinginkan, akan tetapi anak-anak biasanya akan lebih banyak belajar melalui penguatan kepada perilaku yang baik. Penguatan eksternal dapat berupa sesuatu yang kasatmata (permen atau mainan), atau tidak terlihat (senyuman, pujian atau pelukan). Apapun pengauatannya, anak harus melihatnya sebagai hadiah internalnya sendiri : perasaan nyamn karena telah melaksanakannya.
Sampai sekarang hukuman seperti isolasi atau penghapusan hak merupakan hal yang diperlukan. Anak-anak memang harus dicegah untuk berlari ke jalan raya atau berkata kasar kepada orang lain. Terkadang seorang anak memang berniat untuk membangkang. Dalam situasi seperti itu, hkuman, apabila konsisten, segera dan jelas terikat dengan kesalahan, akan menjadi efektif. Hukuman tersebut harus dilakukan dengan tenang, sendiri dan ditujukan untuk mendapatkan kerelaan, bukan rasa bersalah. Hukuman tersebut akan menjadi sangat efektif ketika disertai dengan penjelasan pendek dan sederhana.
Akan tetapi, beberapa hukuman dapat menjadi kontraproduktif. Anak-anak yang dihukum dengan kasar dan sering mungkin mengalami masalah menginterpretasi tindakan dan perkataan orang lain. Anak kecil yang dihukum secara kasar akan bertindak secara agresif. Walaupun sebenarnya hkuman tersebut diberikan dengan tujuan menghentikan apa yang dipandang orang tua sebagai perilaku yang agresif.
Contoh Kasus
Seperti pada subjek yang saya amati, bernama Farel (nama samaran) berusia ± 2 tahun 9 bulan. Awalnya Farel ini adalah anak yang penurut, bisa diajak berkomunikasi dengan baik oleh siapa saja, dan cepat akrab dengan orang lain. Beberapa bulan terakhir dia menjadi anak yang pembangkang, mudah marah dan tidak mau didekati orang lain. Saya mengamati pola asuh dari keluarganya (baik orang tua ataupun kakak-kakaknya), Farel ini adalah anak bungsu dan usianya terpaut sangat jauh dengan kakak-kakaknya. Setiap kali Farel bersikap nakal atau berontak, kakaknya sering menyentil dan bahkan memukul tangan atau pantatnya Farel. Dan juga memarahinya dengan kata-kata yang bisa dibilang kasar . Ternyata Farel mengikuti hal tersebut, maka setiap kali dia bersikap nakal dan dimarahi atau dinasehati, dia akan membalasnya dengan kata-kata yang tergolong tidak pantas unutk anak seusianya. Biasanya dia akan berkata “Gue ancurin loh atau
Saya pernah terlibat langsung dalam hal ini, karena saya cukup dekat dengan Farel. Suatu ketika dia bersikap nakal di depan saya, saya tidak memarahinya dan saya mencoba untuk meanasehainya pelan-pelan sambil memeluknya. Saat saya menasehatinya, saya memberikan pujian berupa pilihan seperti “Kalau anak pinter tidak boleh ngomong kasar seperti itu, itu namanya anak nakal. Farel anak pinter apa anak nakal??”, dan diapun menjawab “aku anak pinter”. Jika dia mulia mengerti kalau dia salah, saya akan memberikannya reward seperti pujian atau pelukan dan juga mengajaknya jajan.
Teknik yang saya gunakan adalah Teknik Induktif. Teknik ini didesain untuk mendorong perilaku yang diharapkan dengan mencoba berbicara kepada anak; termasuk dalm teknik ini adalah menentukan batasan, mendemonstrasikan konsekuensi logis dari sebuah tindakan, dan menjelaskan kepada anak tentang keadilan.
Senin, 23 November 2009
PENTINGNYA SOPAN SANTUN
Apalagi jika saya berada di lingkungan yang mengharuskan saya bersikap sopan santun, seperti saat berada di rumah pun sopan santun itu sangat diperlukan terutama jika saya berhadapan dengan orang tua dan kakak saya.
Sopan santun dapat ditunjukkan dengan kita bersikap ramah, berkata sopan dan santun, serta mempunyai tatakrama yang baik. Dari hal-hal itu juga akan mencerminkan kepribadian kita. Dari sopan santun itu sendiri terdapat manfaat yang sangat penting bagi diri sendiri, seperti secara tidak langsung dengan kita menunjukkan sikap yang sopan, kesan pertama yang kita dapatkan adalah orang lain akan membalas dengan bersikap sopan juga dan mereka jadi lebih menghargai kita. Dengan begitu, kita jadi mempunyai banyak teman dan merasa disegani. Selain itu, manfaatnya bagi orang lain juga akan terlihat ketika mereka merasa nyaman berada di dekat kita dan secara tidak langsung mereka juga akan merasa kita hormati. Jadi, dengan kita bersikap santun dimanapun kita berada dan berhadapan dengan siapapun, kita akan mendapatkan dampak yang positif dari orang lain, begitu juga sebaliknya. Maka bersikaplah sebagaimana mestinya kita harus bersikap, jika kita ingin dipandang baik oleh orang lain.
Kamis, 19 November 2009
Trauma Gempa Bumi Di Padang
Pertama, kita harus ingat bahwa tidak semua anak-anak bereaksi terhadap kekerasan dan trauma dengan cara yang sama. Trauma biasanya terdiri dari beberapa peristiwa, bukan pada suatu peristiwa saja yang mempengaruhi anak dengan cara yang berlainan.
Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda anata individu yang satu dengan yang lainnya, sehingga setiap orang akan memilki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialamai atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya (Lonergen, 1999).
Menurut Stamm (1999), stres traumatik merupakan suatu reaksi yang alamiah terhadap peristiwa yang mengandung kekerasan (seperti kekerasan kelompok, pemerkosaan, kecelakaan dan bencana alam) atau kondisi dalam kehidupan yang mengerikan.
Dampak Kejiwaan
Trauma akibat gempa masih menyelimuti warga di Padang, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman. Warga belum melakukan aktivitas yang produktif tetapi masih banyak bermenung karena putus asa dengan kondisi yang dihadapinya. Justru itu tugas berat ke depan mengobati keputusasaan yang dialami warga. Akibat gempa yang telah meluluhlantahkan semua harta benda hingga meninggalnya orang yang dikasihi, diyakini banyak warga yang akan mengalami truma. Tetapi trauma tersebut tidak boleh berkepanjangan dan perlu segera dihilangkan guna memulihkan kehidupan mendatang. Terutama penanganan trauma bagi anak-anak.
Ketua umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, saat berkunjung ke kota Padang, menyatakan sejumlah titik bencana hampir semua anak menjadi korban bencana mengalami trauma psikologis parah. "Anak-anak yang kehilangan orang tua atau mersakan sendiri bencana mengalami trauma. Mereka perlu segera mendapatkan penangan serius," kata Kak Seto.
Untuk itu, keberadaan pusat-pusat penanganan trauma sangat diperlukan. Pusat penanganan trauma mengarahkan anak agar kembali ceria, bermain dan dapat mengungkapkan perasaan secara lepas. "Dengan cara itu, mereka dapat menatap masa depan seperti semula," katanya lagi.
Cara Memulihkan Anak Dari Trauma :
- Memberi kesemptan untuk melepaskan secara aman perasaan-perasaan (berbicara atau bermain).
- Memberi anak rasa aman yang dapat memberikan kebebasan dari gejala-gejala dan tingkah laku pascatraumatis.
- Menolong anak pulih dari rasa misteri dan kendali dalam kehidupan melalui situasi yang tersusun seperti kehidupan yang rutin dan membuat keputusan.
- Memperbaiki kesalahfahaman dan mempersalahkan diri
- Memulihkan rasa percaya anak dalam dirinya sendiri, bersamaan dengan keyakinan dalam pengharapan bagi masa depan.
- Memperkecil luka trauma dengan menunjukkan pengertian orang lain akan trauma, khususnya bagi mereka yang memberikan perhatian atau pemeliharaan.
Minggu, 25 Oktober 2009
KESEHATAN MENTAL
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada Freud dan ia memperlihatkan suatu keharuan luar biasa terhadap manusia. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan tak sadar. Allport percya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa yang neurotis.
2. Jelaskan perkembangan proprium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat!
- Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah perkembangan proprium-diri jasmaniah.
- Pada tingkat kedua perkembangan, muncullah perasaan identitas diri. Anak mulai sadar akan identitasnyayang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah.
- Tingkat ketiga dalam perkembangan proprium ialah timbulnya harga diri. Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri.
- Tingkat perkembangan diri berikutnya, perluasan diri (self extension). Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda lain dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa diantaranya adalah milik anak tersebut.
- Gambaran diri. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapat tentang dirinya.
- Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasional mulai timbul. Anak belajar bahwa dia dapat memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan proses-proses yang logis dan rasional.
- Dalam masa adolesensi, perjuangan proprium (propriate striving) sampai tingkat terakhir dalam perkembangan diri (selfhood) muncul.
- Perluasan Perasaan Diri. Ketika diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Dengan kata lain, ketika orang menjadi matang dan dia mengembangkan perhatian-perhatian diluar diri.
- Hubungan Diri Yang Hangat Dengan Orang-orang Lain. Allport membedakan 2 macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain ; kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk kepuasan tertentu.
- Keamanan Emosional. Kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia ; mereka bukan tawanan dari emosi-emosi mereka dan mereka juga tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu.
- Persepsi Realitas. Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif.
- Keterampilan-keterampilan Dan Tugas-tugas. Keberhasilan pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat tertentu sampai suatu tingkat tertentu.
- Pemahaman Diri. Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain.
- Filsafat Hidup Yang Mempersatukan. Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini "arah" (directness) dan lebih kelihatan pada kepribadian-kepribadian yang sehat daripada orang-orang yang neurotis.
Self concept berkembang dipengaruhi oleh ibu, anak mengharap bimbingan tingkah lakunya dari orang lain, bukan dirinya sendiri. Syarat kepribadian yang sehat adalah penerimaan penghargaan positif tanpa syarat paad masa kecil. Unconditional Positif Regard tidak menghendaki semua pengekangan tingkah laku, tidak berarti boleh melakukan apa saja tanpa dinasehati. Anak yang tumbuh dengan perasaan seperti ini tidak mengembangkan syarat penghargaan, ia dapat mengambil bagian kehidupan yang bebas.
5. Peranan positive Regards dalam kepribadian individu menurut Rogers!
Positive Regards menentukan cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia tidak menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta.
6. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya!
- Keterbukaan Pada Pengalaman. Orang yang demikian berarti fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan-ungkapan.
- Kehidupan Eksistensial. Setiap pengalaman dirasakan segar dan baru, seperti sebelumnya belum pernah ada dalam cara. Maka dari itu, ada kegembiraan karena setiap pengalaman tersingkap.
- Kepercyaan Terhadap Organisme Orang Sendiri. Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan.
- Perasaan Bebas. Orang yang berfungsi sepenuhnya memilki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan dan peristiwa-peristiwa masa lalu.
- Kreativitas. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki kreativtias dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun.
Minggu, 04 Oktober 2009
Dukungan Moral Bagi Anak Indigo
Anak yang mengalami indigo ini mampu menunjukkan empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba, serta tamapk bijaksana untuk anak seusianya. Mereka juga berperilaku tidak patuh dan kesulitan dalam menjalankan dengan sistem yang ada karena anak indigo adalah pribadi yang pemberontak.
Jan Yordi seorang terapis yang menuliskan tentang anak indigo, mencoba mengkategorikan karakteristik anak indigo yang sering ditemui :
- Memiliki keinginan yang kuat, mandiri dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua
- Bijaksana dan memiliki tingkat kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya
- Secara emosi, mereka dapat dengan mudahnya beraksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi, dan stress
- Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada sistem belajar di sekolah.
- anak indigo sering di diagnosis mengalami ADD atau ADHD saat mereka menunjukan perilaku implusive (otak mereka memproses informasi lebih cepat), dan mereka harus tetap bergerak agar selalu fokus.
- anak ini sangat peka dan dapat melihat, mendengar,atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang kebanyakan.
- ana-anak ini belajar secara visual dan kinestetik, mereka dapat mengingat apa yang terekam dalam otak dan menciptakan melalui tangan.
- apabila keinginan anak tidak terpenuhi, maka anak merasa kesulitan dan menjadi self centered, meskipun hal itu bukanlah sifat sebenarnya.
Dukungan moral bagi bagi anak indigo sangat diperlukan, terutama dukngan dari orang tua dan sahabat-sahabatnya. Karena dengan dukungan dari merekalah anak indigo bisa belajar untuk menerima kelebihan yang ada paad dirinya, jadi anak indigo ini tidak akan merasa minder atau dianggap aneh oleh orang lain. Seperti halnya dengan sahabat saya, RR. Bagi orang yang baru mengenal dia, mungkin akan berpandangan aneh dan tidak percaya dengan apa yang dikatakannya tentang apa yang akan terjadi di bumi ataupun tentang firasat buruknya. tapi bagi keluarga dan sahabat-sahabatnya, kami selalu berusaha untuk menerima apa yang dia katakan tentang sesuatu hal. Kalau kami bilang "tidak mungkin", dia pasti akan berkata "Seandainya kalian bisa melihat apa yang aku lihat, kalian pasti ngerasain apa yang aku rasain sekarang". .
Thank's to RR...